Aku dan 2020



Mungkin sebagian orang berpikir tahun 2020 adalah tahun terberat dan mungkin terburuk untuk dilalui akibat dampak dari Covid-19 yang mewabah sampai sekarang. Banyak dari kita telah berharap besar di tahun ini namun terpaksa harus menundanya atau bahkan gagal.

Kupikir 2020 menjadi tahun kekosongan di mana aku juga harus menunda rencana-rencana yang telah kubuat. Namun, tidak ada rasa kecewa sama sekali karena aku telah belajar untuk mengendalikan diriku atas kekecewaan yang pernah kualami. Bukan tahun ini, aku sudah merasakan kekecewaan lebih awal pada tahun 2019 dan peristiwa-peristiwa yang terjadi telah membimbingku menjadi pribadi yang menerima. Ikhlas. 

2020 datang. Keputusan pertama telah kubuat. Ternyata butuh banyak waktu dan motivasi besar untuk keluar dari pekerjaan yang selama ini kuanggap sebagai rumah. Tak lama, pekerjaan baru di tempat yang baru menyambut. Tetapi sayang, virus berbahaya Covid-19 telah menyebar di ibukota. Banyak pertimbangan yang akhirnya membuatku harus menunda pekerjaan tersebut dan memilih untuk kembali ke Liwa sampai keadaan benar-benar aman dan terkendali, walaupun sampai sekarang angka kasus positif dan berita kematian menjadi hal lazim terdengar.

Untuk mengisi kekosongan karena tidak bekerja, banyak hal kulakukan selama tinggal di Liwa, mulai dari menjaga warung, berolahraga, belajar bahasa Spanyol, menonton anime, membaca buku, dan banyak lagi. 

Setelah dipikir-pikir, kemajuan atau progress yang kualami bisa menjadi kebahagiaan tersendiri bagi diriku. Progress makes me happy. Sebagai seorang pengangguran yang ikut membantu orang tua menjaga warung, aku rutin lari pagi di stadion yang tak jauh dari kota. Siapa sangka di penghujung 2020 ini aku berhasil membuat rekor berlariku sendiri dengan jarak 10 km dalam waktu kurang dari 1 jam. Sampai dikira mau mendaftar akademi kepolisian. Hahaha.

Mungkin jika seandainya wabah ini tak pernah ada, aku tak akan pernah terlintas di benak untuk menggali lebih dalam potensi dan kemungkinan yang ada di dalam diriku, atau paling tidak sekadar mematahkan mental-bloking yang ternyata selama ini kupelihara. Tidak bisa inilah, tidak bisa itulah.

Selama tahun ini, aku meyakini satu hal bahwa progress bisa diciptakan setiap hari. Tak harus besar dan signifikan, karena hal besar selalu dimulai dari langkah paling kecil, paling tidak ada jarak dari T nol hingga ke T satu

Proses dan momentum. Dua hal tersebut menjadi dasar untuk menciptakan progress-ku sendiri tanpa harus membandingkan diri sendiri dengan orang lain. Mampu berlari sejauh 5 kilometer setiap kalinya atau membaca buku lebih banyak dibanding sebelumnya, malahan berhasil menamatkan Angels and Demons karya Dan Brown yang luar biasa tebal dan menakjubkan itu. Semua tentu tak serta-merta kulakukan begitu saja. Semua kukerjakan semampuku tanpa paksaan.

Aku juga menjadwalkan diri setiap 1 jam sehari untuk mempelajari bahasa Spanyol dengan menggunakan aplikasi gratis dari ponsel, meskipun sampai sekarang aku belum punya rekan untuk mempraktekkannya. Hahahahaha.

Gak disangka juga bila tahun ini aku berkesempatan mengikuti balapan sepeda untuk pertama kalinya dan, di akhir, menjadi salah satu dari 80 finishers di acara balapan Sriwijaya Ranau Gran Fondo 2020 sejauh 50 km di Ranau Banding Agung, Sumatra Selatan. Fotoku juga terpilih menjadi salah satu pemenang lomba foto kategori kamera ponsel yang diadakan oleh Dinas Pariwisata Kabupaten Lampung Barat dan fotonya sudah dipamerkan beberapa minggu lalu.

Fotoku yang terpilih dalam lomba foto Dinas Pariwisata Lampung Barat kategori kamera ponsel

Tentu saja, semua ini bukanlah hal yang bisa kudapatkan begitu saja dengan mudah. Namun, ada proses dan momentum yang kulakukan berulang kali sampai mereka yang mengenalku pun mungkin merasa "bosan" melihatku melakukannya. Tapi memang seperti ini kan hidup yang kita jalani?

Life is only doing boring repetition. 
Hidup hanyalah melakukan pengulangan yang membosankan.

Jika sejatinya hidup berarti memilih. Maka kalian yang membaca ini pasti sudah mengerti apa yang menjadi pilihanku. Bagiku, tahun ini benar-benar menjadi tahun yang penuh kejutan karena begitu banyak hal baru yang kualami dan ternyata aku punya begitu banyak hal yang tak orang lain miliki, karena aku masih punya sesuatu yang berharga: waktu.

Walau memang kita tak akan bisa memprediksi dengan pasti seperti apa masa depan nanti, sangat mungkin setiap dari kita bisa melakukan hal-hal paling gila yang mungkin selama ini kita anggap tidak mungkin.

Be safe anyone. Stay positive but tested negative.

Terima kasih, 2020.

Comments

  1. Pakkak no tuan lebai cadang pai mangei wawai warei

    ReplyDelete
    Replies
    1. Maksudmu bersakit-sakit dahulu bersenang-senang kemudian kan? Hahaha, mak kik nyak pandai cawa Lampung injuk bemu, Akhis. Nerima nihan khadu baca.

      Delete
  2. Reading this makes me smile. Inspiring! Selamat sudah memang melawan diri sendiri..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wow, thank you for the feedback. I hope you can beat yourself by your own way. I look forward to reading your story.

      Delete
  3. Setelah gua baca ulang gua menemukan materi fisika dan Kimia dalam bacaan ini ada "Momentum" ada rumus To dan TI juga hahaha
    Share boi aplikasi apa yang kau gunakan buat belajar bahasa spanyol heheheh

    ReplyDelete

Post a Comment

Tell me anything on your thought. Thank you.

You can also read this