Sore di Kampung Bugis Teluk Betung
Mungkin banyak yang belum tahu kalau di pesisir Teluk Betung
terdapat perkampungan yang mayoritas penduduknya berasal dari Bugis. Kampung itu tak seperti biasanya kampung di desa ku di Liwa, kampung ini berdiri di atas permukaan laut. Bukan mengapung, tetapi dibangun dengan pondasi yang didirikan dari dasar laut. Kampung itu bernama Cungkeng.
Berada di jalan Teluk Bone Kotakarang, kampung Cungkeng bisa di tempuh hanya 20 menit dari pusat kota. Aku sering mengunjungi tempat ini dengan bersepeda, walaupun sepulang dari sini aku jadi harus menempuh banyak tanjakan curam dan panjang. Dulu, aku berasa kampungan banget waktu pertama kali mengunjungi perkampungan ini, heran, kok rumah-rumahnya pada dibangun di atas laut. 😀
Dari kampung ini, kita bisa menempuh sebuah pulau buatan yang menjadi sentra ikan asin di kota Bandar Lampung, pulau Pasaran, dengan melewati sebuah jembatan. Dulu, untuk menyebrangi pulau itu, orang-orang harus menyewa perahu dari perkampungan ini.
Dulu, motor bisa lewat sini |
Kampung Bugis |
Aktivitas sore |
Salah satu beranda rumah warga |
Dermaga kecil |
Berada di jalan Teluk Bone Kotakarang, kampung Cungkeng bisa di tempuh hanya 20 menit dari pusat kota. Aku sering mengunjungi tempat ini dengan bersepeda, walaupun sepulang dari sini aku jadi harus menempuh banyak tanjakan curam dan panjang. Dulu, aku berasa kampungan banget waktu pertama kali mengunjungi perkampungan ini, heran, kok rumah-rumahnya pada dibangun di atas laut. 😀
Jembatan penghubung Cungkeng - pulau Pasaran terkena banjir rob |
Tampat rumah di atas laut dan gedung perkotaan. |
Kampung Bugis dari sisi lainnya |
Banyak yang bisa dilihat di tempat ini, apa lagi jika sedang ingin melihat hal-hal yang jauh dari perkotaan, mulai dari aktivitas masyarakatnya yang kebanyakan adalah nelayan dan pedagang, kapal-kapal yang berlabuh di dermaga, anak-anak yang sering berenang di laut pada sore hari, bagan-bagan laut yang menepi di dekat dermaga, rumah-rumah yang berdiri tegak di atas permukaan laut hingga panorama matahari terbenam tanpa harus tertutup bangunan-bangunan tinggi.
Di haluan. |
Ini baru buatku, bermain layangan di atas perahu. |
Ini selebrasi mereka setelah akhirnya hari itu cerah tak ada hujan ataupun mendung 😁 |
Jauh di seberang sana ada pulau Pasaran. |
Perahu-perahu yang biasa digunakan untuk mengangkut ikan asin. |
Anak-anak bermain di laut |
Water World 😀 |
Pondasi rumah |
Bagan-bagan apung untuk menangkap ikan di tengah laut |
Warung kecil |
Perkakas untuk membangun rumah. |
Temanku Dafi, sineas kece yang pernah ikut bermain ke sini. |
Comments
Post a Comment
Tell me anything on your thought. Thank you.