Saur Matua: Perjalanan dan Pesta Terakhir Opungku
Tepat setahun yang lalu, opung boru (nenek) dari bapakku menghembuskan napas terakhirnya. Beberapa hari menjelang usia genap 82 tahun. Usia yang begitu panjang melintasi generasi. Di akhir hayatnya, semua anak-anaknya telah berkeluarga dan memiliki cucu dan cicit. 1 anak laki-laki (bapakku), 5 anak perempuan, 20 cucu, dan 3 cicit. Begitu ramai, apalagi jika kami sekeluarga berkumpul di rumah opung untuk merayakan malam tahun baruan. Dalam adat batak, mereka yang meninggal ketika semua anak-anaknya telah hidup berkeluarga dan berketurunan, akan dimakamkan secara khusus, atau disebut dengan mate saur matua , kematian yang paling ideal dalam Adat Batak karena telah berhasil membesarkan semua anak-anaknya. Ketika kematian selalu berisi tentang kesedihan dan isak tangis, maka ketika saur matua, pantang menangisi orangtua yang sudah pergi meninggalkan dunia dan harus diiringi dengan suasana sukacita. Proses pemakaman saur matua berlangsung cukup lama bahkan berhari-hari, tergantung hasil mus...